Dalam dunia makanan instan, Shin Ramyeon telah menjadi salah satu merek yang paling populer dan ikonik. Sebagai mie instan Korea yang terkenal, mie ini telah memikat lidah penggemarnya di seluruh dunia dengan rasa pedas yang khas dan citarasa yang lezat. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah mie ini, proses pembuatannya, serta popularitas dan dampaknya dalam budaya makanan Korea dan global.
Sejarah dan Asal-Usul Shin Ramyeon
Mie instan ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 1986 oleh perusahaan makanan Korea Selatan, Nongshim Co., Ltd. Mie instan ini diciptakan sebagai varian yang lebih pedas dan bercitarasa kaya dibandingkan dengan mie instan lainnya yang ada saat itu. Nama “Shin Ramyeon” sendiri berasal dari kata Korea. Kata “Shin” yang berarti “baru” atau “segar,” dan “Ramyeon” yang merujuk pada mie instan. Keunikan rasa pedas Shin Ramyeon segera membuatnya menjadi populer di kalangan pecinta makanan pedas di Korea Selatan.
Proses Pembuatan Shin Ramyeon
Proses pembuatan mie ini melibatkan beberapa tahapan yang kompleks. Pertama, tepung terigu dan air dicampur dan diolah menjadi adonan yang kemudian diproses menjadi mie melalui proses pencetakan, pematangan, dan pengeringan. Setelah mie terbentuk, mereka kemudian dipotong menjadi ukuran yang diinginkan dan dikeringkan lebih lanjut.
Selanjutnya, bumbu Shin Ramyeon yang khas disiapkan. Bumbu ini terdiri dari campuran rempah-rempah seperti bubuk cabe merah, bubuk bawang putih, bubuk bawang bombay, bubuk kelp, dan berbagai bahan lainnya yang memberikan rasa pedas, gurih, dan kaya pada mie. Bumbu tersebut kemudian dikemas secara terpisah dan disertakan dalam kemasan mie ini.
Popularitas dan Dampak dalam Budaya Makanan
Shin Ramyeon tidak hanya mendapatkan popularitas di Korea Selatan, tetapi juga di seluruh dunia. Rasa pedas yang khas dan citarasa yang lezat telah menarik perhatian pecinta makanan instan di berbagai negara. Merek ini telah menjadi salah satu merek mie instan Korea yang paling sukses secara global.
Selain popularitasnya sebagai makanan instan yang praktis dan lezat, mie ini juga memiliki dampak dalam budaya makanan. Banyak restoran Korea di seluruh dunia yang menyajikan mie ini dalam variasi hidangan mereka. Baik sebagai mie yang diolah dengan tambahan bahan-bahan segar, seperti daging sapi, sayuran, atau telur, maupun sebagai tambahan dalam hidangan Korea lainnya, seperti Jjajangmyeon atau Budae Jjigae. Mie ini juga sering dijadikan sebagai bahan dalam tantangan makan pedas di media sosial. Di mana orang mencoba menyelesaikan mangkuk mie ini dalam waktu sesingkat mungkin atau dengan menambahkan tingkat kepedasan ekstra.
Namun, penting untuk diingat bahwa Shin Ramyeon, seperti makanan instan lainnya, sebaiknya dikonsumsi dengan bijak. Meskipun rasanya yang lezat dan praktis, makanan instan tidak boleh menjadi pengganti makanan sehat dan seimbang. Penting untuk menjaga pola makan yang seimbang dan memperhatikan asupan gizi yang tepat.
+ There are no comments
Add yours